Herpes Simpleks dan Risikonya pada Pasangan dan Anak

Herpes Simpleks dan Risikonya pada Pasangan dan Anak

Herpes simpleks merupakan salah satu penyakit infeksi yang sangat menular. Herpes simpleks juga merupakan salah jenis penyakit herpes. Penyakit herpes bisa menular pada siapa saja termasuk pada anak dan pasangan Anda. Oleh karena itu, waspadai penyakit herpes ini agar tidak menular pada anak dan pasangan Anda. Mari kita simak pembahasan berikut ini mengenai risiko penularan herpes pada pasangan dan anak.

Herpes Simpleks dan Risikonya pada Pasangan dan Anak

Herpes simpleks sering disalahpahami sebagai penyakit menular yang akibatnya sama seperti HIV/AIDS. Sekalipun rentan menular, virus ini tak mengancam nyawa.

Herpes simpleks adalah salah sebuah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). HSV dibagi menjadi dua, yaitu HSV 1 yang menyerang bagian mulut atau wajah, dan HSV 2, yaitu yang menyerang bagian kemaluan.

HSV akan tampak terlihat seperti luka koreng yang berada di mulut, jari, kemaluan, maupun daerah kulit yang lain. Secara medis, kondisi kedua jenis herpes tersebut adalah sama.

Solusi PENGOBATAN PENYAKIT HERPES yang bagus Anda pilih adalah dengan obat herpes herbal, yang efektif dan aman tanpa efek samping yang membahayakan.

Cara menghindari penularan Herpes Simpleks

Virus ini menular lewat pertukaran cairan maupun sentuhan langsung pada area yang terdampak virus. Jika seseorang tertular herpes simpleks, maka infeksi virus tersebut akan menetap di dalam tubuh penderita selamanya.

Namun, bukan berarti virus herpes akan terus menerus berpotensi menular. HSV hanya akan menular pada orang lain saat virusnya sedang aktif. Jika virus sedang tidak aktif, maka seseorang akan aman melakukan ciuman maupun berhubungan seksual sekalipun tanpa pengaman.

Aktif dan tidaknya virus ini sangat tergantung dengan kondisi tubuh seseorang. Jika penderita Herpes Simpleks sedang kelelahan, maka virus tersebut akan rentan aktif. Sebaliknya, virus tersebut akan ‘tidur’ di dalam tubuh tanpa menular pada orang lain jika kondisi tubuhnya selalu fit dan tidak stres.

Selain itu, jika seseorang dengan virus HSV aktif melakukan kontak fisik dengan orang lain, asalkan bukan pada area yang terpapar infeksi, maka virus tersebut tidak akan menular. Sehingga, jika pasangan Anda memiliki jenis HSV 2 aktif pada kelaminnya saja, Anda tetap aman berpelukan maupun berciuman dengan pasangan asal sama sekali tidak bersentuhan langsung dengan lukanya.

Namun, kadang aktifnya virus tidak selalu ditandai oleh munculnya koreng di mulut dan kemaluan. Sehingga penderita herpes wajib selalu waspada jika tanda lainnya muncul. Misalnya, saat ada luka lecet pada mulut, penis, vagina, maupun rektum.

Penggunaan kondom berbahan latex saat virus sedang aktif akan menghindarkan seseorang terkena herpes simpleks dengan prosentase kemungkinan 50%. Biasanya, penularan herpes HSV 2 terjadi karena penderita tidak mengetahui bahwa ia terinfeksi karena kebanyakan memang tak ada tanda khusus penularannya.

“Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penularan HSV, ” kata dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD, seorang Vaksinolog lulusan University of Siena, Italy sekaligus dokter lulusan FKUI.

Sekalipun termasuk penyakit menular yang belum memiliki vaksin khusus, penularan HSV bisa dicegah dengan mengonsumsi obat anti viral yang disesuaikan dengan resep dokter. Meski bukan termasuk penyakit yang dapat mengancam jiwa, meminum obat anti viral saat HSV pasangan sedang aktif akan dapat membantu mengurangi risiko tertular infeksinya.

Orang yang berpotensi terinfeksi HSV

Beberapa orang memiliki potensi terinveksi HSV lebih besar dari yang lainnya. Berikut ini adalah orang yang memiliki potensi besar terinfeksi HSV :
  • Orang yang suka berganti-ganti pasangan
  • Terbiasa melakukan perilaku seksual yang tidak sehat
  • Sudah memiliki penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang lain
  • Memiliki sistem imun tubuh yang lemah
Tanda seseorang mengalami herpes aktif sebenarnya bisa jelas terlihat saat luka koreng maupun lecet bermunculan. Namun, untuk memastikannya, perlu cek ke laboratorium atau bisa juga lewat tes DNA atau PCR.

Famvir, Zovirax, Aciclovir, dan Valtrex adalah beberapa obat yang biasa diresepkan dokter untuk mempercepat pemulihan HSV aktif dan mengurangi rasa perih terutama di sekitar kemaluan. Terutama jika keluhan yang muncul adalah nyeri saat buang air kecil dan gatal.

Salah satu cara untuk mencegah virus aktif juga mengonsumsi obat anti viral dalam periode tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi Aciclovir 500mg dalam jangka panjang tak membuat efek samping tertentu. Jika ada efek samping, pasien maupun pasangan yang tak terinfeksi HSV wajib mengonsultasikannya ke dokter.

Sekalipun herpes sedang aktif, bertukar handuk, duduk di dudukan toilet yang sama, dan berenang bersama tak akan menularkan HSV. Karena HSV hanya akan menular lewat sentuhan kulit pada bagian yang terinfeksi secara langsung.

HSV pada bayi

Umumnya, anak kecil yang tertular virus ini mendapatkannya lewat kecupan orang yang virus HSV-nya sedang aktif. Sekalipun ibu sedang menderita HSV saat kehamilan, risiko janin tertular sangat kecil dan jarang terjadi.

Hanya saja, ibu hamil yang memiliki HSV 2 akan rentang menularkan herpesnya pada anak saat melahirkan sehingga diperlukan perawatan khusus dari dokter untuk mencegah itu terjadi. Mencegah potensi tertularnya anak dari herpes akan membuat ia tak perlu menanggung beban sebagai penderita herpes permanen.

Perlu konsultasikan ke dokter kandungan dan bidan jika Anda maupun pasangan punya Herpes Simpleks jenis apapun, terutama HSV 2. Karena dokter wajib memeriksa secara khusus saat kehamilan maupun melahirkan.

Jika pasangan Anda memiliki Herpes Simpleks, bersikaplah tenang dan dukung ia agar dapat mengontrol virusnya saat sedang aktif. Seringkali, penderita herpes simpleks tidak jujur pada pasangannya karena takut bila pasangan akan takut tertular dan meninggalkannya, padahal penyakit ini bukanlah virus yang menggerogoti sistem imun tubuh seperti AIDS maupun HIV.

Salah satu cara mengobati penyakit herpes yang tepat adalah dengan menggunakan obat herpes herbal, yang efektif dan aman tanpa efek samping yang membahayakan.

0 Response to "Herpes Simpleks dan Risikonya pada Pasangan dan Anak"

Posting Komentar